Wiwin Hamidah (baju Hijau) dan Ibu Atty Suharti Wali Kota Cimahi.(baju merah) |
Sebelum diresmikan, Pemkot bersama warga yang terdiri dari pelajar, organisasi kepemudaan, organisasi massa yang jumlahnya mencapai 1000 orang memungut ratusan sampah di sekitar GOR Sangkuriang. Dengan berjalan kaki, peserta kemudian menuju Bank Samici yang lokasinya tidak terlalu jauh dari GOR Sangkuriang.
Wali Kota Cimahi Atty Suharti menerangkan, pihaknya terus mengimbau dan mengajak masyarakat melalui kader PKK agar sampah lebih baik dipiliah dan jangan dibuang sembarangan.
"Ini lebih disebabkan oleh kebiasaan masyarakat. Tapi kami terus berupaya mengimbau dan mengajak untuk tertib membuang sampah, dengan adanya bank sampah ini memberikan motivasi kepada masyarakat kalau ternyata sampah memiliki nilai ekonomis," tutur Atty.
Pernah suatu saat lalu, pihaknya memberikaan bantuan alat takakura atau satu alat metode pengomposan untuk mengolah sampah organik, sementara anorganiknya dikumpulkan. Tapi pada akhirnya masyarakat kebingungan mau dijual kemana sampah anorganik yang sudah mereka kumpulkan tersebut.
"Nantinya dengan adanya bank sampah ini masyarakat ga akan kebingungan lagi, datang saja kesini untuk memperoleh nilai dari sampah itu sendiri," katanya.
Dia menerangkan, selama ini bank sampah juga sudah ada di beberapa masyarakat sebagai koordinator untuk mengumpulkan sampah. "Dengan hadirnya bank sampah ini, kita menerima sampah dari masyarakat. Masyarakat bisa menabung sampah disini dan bisa mendapatkan uang untuk membayar listrik, "ujarnya.
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Cimahi Budi Raharja mengungkapkan kalau bank sampah adalah suatu tempat yang digunakan untuk mengumpulkan sampah yang sudah dipilah-pilah. Hasil dari pengumpulan sampah yang sudah dipilah akan dibeli oleh pengepul barang rongsokan. "Bank sampah dikelola menggunakan sistem seperti perbankan yang dilakukan oleh petugas disini," ungkap Budi.
Warga masyarakat Kota Cimahi bisa menyetorkan sampah baik secara perorangan maupun kelompok, nantinya mereka akan mendapatkan buku tabungan seperti menabung di bank.
"Mereka menyerahkan sampah kemudian mendapat imbalan berupa uang yang dicatat dalam buku tabungan tersebut. Sewaku-waktu tabungan tersebut bisa diambil settelah terkumpul banyak, "jelasnya.
Budi menambahkan, ada sekitar 70 jenis sampah yang bisa dijual ke Bank Samici. Harganya ditentukan dari jenis sampahnya. "Dari 70 jenis ini kita klasifikasikan menjadi 4 kelompok yakni kertas, plasik, jenis logam, dan kaca. Harganya. bervariasi tergantung jenisnya, yang paling murah yakni keresek perkilonya Rp 300, sedangkan yang paling mahal adalah panci yang mencapai harga Rp 11 ribu," tambahnya. (dep)
Sumber Berita: www.radarbandung.co
http://radarbandung.co.id/berita-pemkot-resmikan-bank-samici.html#ixzz3HGaGn1Ea
Tidak ada komentar:
Posting Komentar