Hormon pertumbuhan atau zat pengatur tumbuh berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman bagi kelangsungan hidupnya. Tanpa adanya zat pengatur tumbuh berarti tidak ada pertumbuhan. Zat pengatur tumbuh pada tanaman didefenisikan sebagai senyawa organik bukan hara (nutrient), yang dalam jumlah sedikit dapat mendukung (promote), menghambat (inhibitor) dan mengubah proses fisiologi tumbuhan. Tumbuhan dapat memproduksi zat ini dalam konsentrasi rendah untuk mengatur proses fisiologisnya.
Zat pengatur tumbuh atau hormon dapat dibagi 5 :
a. Auksin
b. Gibrellin
c. Sitokinin
d. Etilin
e. Inhibitor.
a. AUKSIN
Auksin merupakan hormon tumbuh yang tidak terlepas dari proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Auksin berasal dari bahasa Yunani yaitu : AUXEIN yang berarti meningkat. Para peneliti menemukan pertumbuhan tidak akan terjadi tanpa adanya auksin. Selain itu peneliti juga menemukan salah satu jenis auksin yang paling besar peranannya, yaitu Indole Acetic Acid (IAA).
Indole Acetic Acid (IAA) merupakan jenis auksin yang pertama ditemukan oelh seorang mahasiswa pascasarjana di Belanda pada tahun 1926. Indole Acetic Acid (IAA) memilki multifungsi sebagai berikut :
1. Sebagai hormon pengembangan sel yang struktur kiminya menyerupai asam amino triptopan.
2. Mempercepat pertumbuhan tanaman.
3. Mampu menaikan tekanan osmosis dan meningkatkan permeabilitas sel terhadap air.
4. Mengurangi tekanan di dinding sel.
5. Meningkatkan sintesis protein.
6. Meningkatkan plastisitas dan pengembangan dinding sel.
7. Mampu mempercepat pembentukan serta perpanjangan batang dan daun.
8. Berperan dalam perpanjangan dan pertumbuhan awal akar.
9. Meningkatkan jumlah akar serabut.
10. Memacu pertumbuhan akar pada stek tanaman.
11. Mempercepat perkembangan ukuran buah dan pertumbuhan kuncup baru.
b. GIBRELLIN ( Maaaaf.... bersambung ya.... trimakasih sudah berkunjung)
PUPUK ORGANIK CAIR YANG MENGANDUNG ZAT PENGATUR TUBUH TANAMAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar